Kamis, 04 Agustus 2011

Sambel Goreng Telur Puyuh


Telur puyuh merupakan bahan pangan yang kaya akan protein hewani. Selain itu telur puyuh juga mudah didapat, relatif murah dan gampang diolah. Seperti halnya telur ayam, telur puyuh juga bisa dimasak dengan beragam bahan dan bumbu.  Bagi Anda yang masih bingung mau mengolah masakan, resep Sambal Goreng Telur Puyuh bisa menjadi pilihan lauk keluarga.
Bahan:
30 butir telur puyuh, rebus, kupas
300 ml santan
100 g kapri, bersihkan
4 sdm minyak goreng
Bumbu:
6 buah cabe merah, haluskan
2 buah cabe merah, potong serong
8 butir bawang merah, iris halus
5 siung bawang putih, haluskan
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
1 sdt gula pasir
1 sdt garam halus
Cara Membuat:
1.    Panaskan minyak, tumis bawang merahah, bawang putih, cabe merah, lengkuas dan daun salam hingga harum. Tuang santan, masak sambil diaduk-aduk hingga mendidih.
2.    Masukkan telur puyuh, kapri, garam, dan gula pasir. Masak hingga santan agak mengental, bumbu meresap dan semua bahan matang. Angkat.
3.    Tuang ke dalam pinggan saji. Hidangkan hangat.
Untuk 6 Porsi.Tips: Telur puyuh bisa diganti dengan udang, tempe atau tahu.
 

Rabu, 13 April 2011

Rindu dan Sepotong Roti

Get Gifs at CodemySpace.com

rindu adaLah sepenggaL keinginan yang tak berbatas, akan sepotong roti yang menyenangkan sebagai teman sarapan. rindu adaLah masa mengumpuLkan kepingan koin yang ada daLam ceLengan dan menunggu kesempatan membaui aroma roti itu. menggoda, membuat Lapar seketika.

rindu adaLah sepotong roti yang berhasiL ku beLi seteLah berjaLan kaki yang sangat jauh, berteman peLuh dan tanpa keLuh di setiap Langkah tertuju. rindu adaLah semangat yang tak mengenaL LeLah.

rindu adaLah aroma rumput basah di pagi hari yang membangunkan ku. hembusan angin di pucuk pucuk pohon di tengah hari yang menghanyutkan ku. daun berguguran yang dikumpuLkan dan berganti pucuk tunas yang menyenangkan. Langit memerah di ujung senja yang seLaLu mencoba menuntun ke rumah.

rindu adaLah tuLisan tuLisan tanpa kata kata yang ku goreskan tanpa jeda meLaLui pikiran. tuLisan tuLisan kosong tanpa akhir di kertas kertas buram yang terasingkan. di pinggir meja berantakan yang tak pernah dibereskan.

rindu adaLah tetesan hujan dari awan yang ditumpahkan ke bumi. menanti mentari menari bersama peLangi. rindu adaLah mereka yang gembira karena nya. dan rindu adaLah mereka yang terLuka karena nya.

rindu adaLah jejak jejak kaki di tanah basah, noda noda pada sepatu di pematang sawah, dan garis garis roda di jaLan sehabis hujan reda. rindu adaLah bayangan yang membias di kaca jendeLa.

rindu adaLah gurauan anak anak sepuLang sekoLah. gurauan penuh harap bahwa hari esok ada untuk berbagi gurauan yang Lain. gurauan penuh harap bahwa esok pasti ada gurauan baru Lain nya.

rindu adaLah barisan pasukan di tengah perang, bersenjata, berjuang demi sesuatu dan juga diri nya. dan siap mati sewaktu waktu. kapan pun itu. rindu adaLah semangat daLam penantian.

rindu adaLah kata kata yang mengaLir tanpa pernah direncanakan, tanpa pernah diharapkan. suara hati yang hanya terdengar oLeh ku. hanya terdengar oLeh mereka yang merasa rindu.

rindu adaLah secangkir kopi hangat yang tak pernah menjadi dingin di maLam sepi, tanpa cahaya, dan tanpa guLa. terLaLu pahit dan memaksa untuk terjaga. terLaLu pekat sehingga memaksa diri untuk meLekat, membaur penat.

rindu adaLah nyanyian tanpa nada yang tak bosan ku senandungkan maLam maLam tanpa suara daLam sunyi. nyanyian tanpa irama yang tak henti ku gumamkan daLam hati.

rindu adaLah pintu kamar yang tak pernah terbuka, pintu kamar yang menyimpan cerita. tentang apa ? aku pun tak pernah tahu apa itu. dan sebaiknya tak ada yang tahu.

rindu adaLah aku, sesosok tubuh yang menua tapi seLaLu tahu bahwa akan ada hari untuk tersenyum saat meLihat siapa yang datang pada suatu hari nanti. sosok yang kemudian terdiam dan terpaku daLam kenangan.

rindu adaLah sepotong roti dingin yang akhirnya ku makan diam diam saat menunggu engkau puLang. tak akan pernah habis sampai engkau datang. sepotong roti yang begitu dinanti sebagai teman sarapan di pagi hari. sepotong roti yang ku siapkan untuk kita nikmati.

rindu adaLah sepotong roti dan kami, di sini.
di meja ini, di tempat ini.
menunggu mu, kembaLi.

***

untuk semua orang di dunia ini yang merasa rindu dan dirindukan.
untuk kamu.
siapa pun anda, anda seLaLu dinantikan.

Rabu, 09 Maret 2011

Sejenak Saja

Jam kerja masih panjang, mataku sudah bolak-balik melihat jam yang menempel di dinding kantor. Pukul 2 siang merupakan jam kritis melawan rasa ngantuk. Sudah beberapa hari ini hujan mengguyur Jakarta-ku. Siang ini juga sepertinya akan turun hujan. Dari kaca jendela, aku membuang pandanganku jauh melintasi sekat udara, yang terhambat oleh gedung-gedung tinggi nan mewah di ujung sana. Angin juga mencuri-curi masuk melewati celah jendela yang sempit, berusaha menggodaku untuk segera tidur. Awan gelap di atas itu, perlahan bergerak dan dengan sangat lambat, angin membawanya ke seberang sana. Di tempatku kini mendung semakin berkurang. Awan mulai bergerombol aneh seperti membentuk kelompok sendiri, terpisah dan menjauh. Mungkinkah angin membawanya ke tempatmu? O iya,, ada kamu di sana. Ingin sekali mengganggumu di siang seperti ini. Tapi, sepertinya kesibukanmu siang ini tidak bisa ditawar dengan rayuanku. 

Sibuk dengan dunia khayalku, ternyata hujan mulai menetes. Gerimis siang menambah lengkap rasa kantuk ini. Pesona keindahan tetesannya menghipnotis seperti lagu yang berdendang lembut di telingaku. Aku mengantuk, mengabaikan pekerjaan selama sehari akan membuat ku semakin sibuk di hari berikutnya. Butuh solusi cepat mengatasi ini semua. 



in my sweet office


Rasa Khawatir

Rasa Khawatir


Rasa khawatir tidaklah menghasilkan apapun. Ada dalam Alkitab. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. 
(Mazmur 37 : 8).
Tidak ada perlunya untuk merasa khawatir. Tuhan memiliki segalanya dibawah kontrol-Nya. Ada dalam Alkitab, Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6: 31-33)
Kita tidak dapat menghilangkan rasa khawatir hingga kita menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik, yaitu doa. Ada dalam Alkitab, Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6-7)
Rasa khawatir hanyalah membuang waktu. Ada dalam Alkitab, Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? (Lukas 12:25-26)
Berikanlah semua rasa khawatirmu kepada Tuhan. Ada dalam Alkitab, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. (1 Petrus 5 : 7)


sumber : http://www.bibleinfo.com